Kamis, 20 Desember 2012

Rabu, 19 Desember 2012

Tak ada alasan


"Pulang!"

Senang sekali rasanya berkata besok jumat pulang, sementara sekarang adalah hari rabu. Rasanya jadi sangat bersemangat, dan ingin selalu tersenyum.

Tapi, temanku tiba-tiba berceletuk, "seneng amat yang mau pulang, mau apa sih? biar ketemu pacar yah?"

Bercanda sih, tapi membuat aku berhenti tersenyum dan berpikir. Rasanya nggak tega deh, membayangkan bapak ibu  yang sudah senang menyambut aku pulang, tapi pulangku itu demi menyambut pertemuan dengan yang lain. Pasti mereka akan kecewa.

Untuk hanya sekedar  pulang, perlukah alasan?

Kalau untuk di cari alasannya, pulang memang memberikan banyak tawaran. Mungkin aku bisa bertemu teman kecil di rumah, mungkin aku bisa tidur seharian, mungkin bisa bermain dengan sepupu. Tapi lebih dari itu, aku memang ingin pulang. Ingin menempati kamar tidurku yang jarang berpenghuni, ingin bisa sarapan, makan siang, dan makan malam dengan bapak ibu, ingin bertengkar dengan adik. Ingin sampai di rumah, membuka pintu dan berkata, " Ma, ari pulang!"

Itu saja. Tak ada alasan.

Sabtu, 24 November 2012

Jawa & Njawa


"Kamu itu orang jawa yang gak tau adat ya!" seru temanku suatu ketika.
Deg! Aku tidak pernah di katakan begitu oleh orang lain sebelumnya. Aku melongo dan terdiam, teman-teman satu kantor yang lain tertawa seketika mendengar kata itu. Mereka paham maksud asli perkataan itu adalah aku itu orang jawa, tapi tidak begitu mengetahui adat istiadatku sendiri, adat jawa. Tetapi cara temanku berkata seolah-olah aku ini anak yang tidak tahu adat, tidak tahu sopan santun, karena itu mereka spontan menertawakanku.

Awal mulanya, kami sedang membicarakan nama motif batik dan asal tempatnya. Waktu itu yang kebetulan hari jumat, sebagian besar pegawai kantor memakai batik. Aku ditanya,

"Eh, kamu kan yang orang jawa, yang ini batik apa? Dari mana? "
Aku cuma tersenyum, dan "dari mana ya? Nggak tahu,"
"Ih, kamu tu orang jawa apa orang mana si? Dulu ditanya lagu daerah yang 'duku opo salak' nggak ngerti, batik juga nggak ngerti "
Aku cuma tertawa dan ber-ha-ha, he-he. Dan Keluarlah kata-kata itu.
"Kamu itu orang jawa yang gak tau adat ya!"

Tapi, benar sekali, aku memang jawa yang tidak njawa, punya batik cuma beberapa, cuma butuh satu tangan untuk menghitungnya. :D. Tahu tentang batik, juga tidak, padahal batik kan sekarang sudah modern, tetapi aku tetap tidak pernah berusaha mencari tahu. Ah, aku memang sepertinya tidak pantas disebut orang jawa. Karena itu akhirnya aku mulai bertanya pada yang-selalu-bisa -menjawab-pertanyaan. Google. Hingga kemudian, dari sekian banyak motif dan filosofinya, aku menemukan satu batik yang dari namanya saja langsung menarik hatiku. Truntum.

motif truntum

Asal kata tumaruntum  yang berarti cinta yang tumbuh kembali. Pencipta motif ini adalah Kanjeng Ratu Kencana (Permaisuri Sunan Paku Buwana III).Beliau menciptakan motif ini sebagai simbol cinta yang tulus tanpa syarat,abadi dan semakin lama terasa semakin subur berkembang.  

Konon Gusti Kanjeng Ratu Kencana menciptakan batik ini dalam keadaan sedih karena beliau terancam diceraikan oleh suaminya yang bermaksud menikahi dan mengangkat permaisuri lain. Dalam keadaan itu beliau mengasingkan diri. Dan ketika malam tiba beliau melihat bintang dan kemudian menciptakan motif ini. Jadi inspirasinya adalah bintang di langit. Bintang simbol dari kesetiaan dan kasih tanpa menuntut balas. Dan ketika Paku Buwana III mengetahuinya beliau merasa sangat tersentuh dan membatalkan rencana pernikahannya dan Kanjeng Ratu Kencana tetap sebagai ratu.

Ternyata dari motif batik yang sederhana yang seperti bertabur cahaya bintang di langit coklat tua itu mengandung makna yang dalam dari si pembuatnya. Dan itu hanya sekelumit dari seni dan filosofi batik yang begitu beragam. Belum lagi tentang kebudayaan yang lain. Ah, jawa, ternyata baru sedikit saja aku mengenalinya. Baiklah, aku terima, aku memang jawa yang belum njawa, dan bolehlah dikatakan seperti kata temanku-dengan sedikit perubahan-," Jawa yang 'belum' tahu adat !" :D


*Foto dan sejarah dari berbagai sumber.

Senin, 12 November 2012

KRL ajaib

Albert Einstein, berkata " Ada 2 cara menjalani kehidupan. Pertama, seolah seperti tidak ada yang ajaib. Kedua, seolah seperti semuanya adalah ajaib."

Tentu saja, aku memilih yang ke-dua. Bagiku semua hal ajaib. Termasuk naik KRL. Apalagi di tanggal ajaib pula. Nah, yang ajaib, tentu saja perlu diabadikan bukan ? :)

Sabtu, 10-11-12 -KRL menuju jatinegara-


Senin, 05 November 2012

Cakra kesinambungan




Harus terpisah, Cakra Khan, mendengarnya pertama kali aku merasa tertampar, haha. Ada yang harus aku lepas memang, karena itu lagu ini menyadar kan ku memang harus memisahkan diri dari yang selama ini membebani hati. Tapi, bukan karena hal itu lagu ini menjadi bahasan panjang di kos kami.

 Lagu ini menarik bagiku, pertama karena penyanyinya mempunyai karakter suara yang mirip dengan Sandhy sandoro, si "Malam Biru" itu. Kedua, karena antara penampilan visual penyanyinya sangat berbeda jika dibayangkan dari suaranya saja. Aku kira akan menemukan manusia rock n rool disana, tapi ternyata melankolis rupanya. :D Dan yang ketiga, adalah liriknya. Sangat berkesinambungan!  Terutama jika dihilangkan bagian reff nya. Begini jadinya.

Sendiri,
Sendiri ku diam
Diam dan merenung
Merenungkan jalan yang kan membawaku pergi
Pergi tuk menjauh
Menjauh dari mu
Darimu yang mulai berhenti
Berhenti mencoba
Mencoba bertahan
Bertahan untuk terus bersama ku

Bayangkan,
Bayangkan ku hilang
Hilang tak kembali
Kembali untuk mempertanyakan lagi cinta
Cinta mu yang mungkin
Mungkin tak berarti
Berarti untuk kurindukan
 
Haha, Good Job Cakra ! Menertawakan lagu ini seperti menertawakan diri sendiri. Terimakasih untuk menyanyikan lagu ini, aku tertawa, dan tertampar secara bersamaan. :)

Kamis, 01 November 2012

Pucuk Harapan


Pada setiap kuncup,benih, atau setiap yang sedang belajar tumbuh,  tersimpan harapan. 
Harapan menjadi dirimu yang sesungguhnya.

Adenium muda

Menjadi jeruk, bukan jeruk muda.
 
  
Menjadi Sawo. Tanpa embel-embel "muda".




Kamu yang muda, rapuh, akan kah dapat bertahan?
Siapkah kamu dengan datangnya hujan?
Akan kan hujan sekedar membasahkan mu?
Menyegarkan?  Atau membusukkan?

2 bulan lagi aku akan datang. Dua bulan lagi kita-akan sama-sama tahu, keadaanmu, keadaanku.
Apakah kita sama -sama membaik menyatakan sebuah harapan.


Rabu, 17 Oktober 2012

Abu-abu diantara hitam putih


Spasi [1998]

Bagian yang paling terngiang-ngiang di kepala, dan semoga aku diijinkan untuk mengutipnya :
  
Seindah apa pun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tanpa jeda? Dapatkah ia dimengerti jika tak ada spasi?  

Bukankah kita baru bisa bergerak jika ada jarak? Dan saling menyayang bila ada ruang? Kasih sayang akan membawa dua orang semakin berdekatan, tapi ia tak ingin mencekik, jadi ulurlah tali itu.  

Napas akan melega dengan sepasang paru-paru yang tak dibagi. Darah mengalir deras denga jantung yang tidak dipakai dua kali. Jiwa tidaklah dibelah, tapi bersua dengan jiwa lain yang searah. Jadi, jangan lumpuhkan aku dengan mengatasnamakan kasih sayang. 

Mari berkelana dengan rapat tapi tak dibebat. Janganlah saling membendung apabila tal ingin tersandung. 

Pegang tanganku, tapi jangan terlalu erat, karena aku ingin seiring bukan digiring.


Filosofi Kopi, Dee.

Penggambarannya tentang pentingnya spasi, atau jarak itu, membuatku berpikir, memang seharusnya ada abu-abu diantara hitam dan putih.

Kamis, 11 Oktober 2012

Fairy Tale


#tangled
 
I do like fairy tale, especially, the part when they said, "... then, prince and princess live happily ever after." as the closing of the story.

Sepertinya kehidupan manusia pun juga sunnahnya demikian pada akhrinya. Dalam hidup yang panjang itu, manusia akan bertemu dan dipasangkan dengan manusia lain, membangun keluarga, dan seperti dalam dongeng, mereka kemudian akan hidup berdua, bahagia, selamanya, hingga maut memisahkan.

Aku pun, sangat, memimpikan kehidupan yang demikian. Suatu saat nanti bertemu dengan seseorang yang seperti "pangeran", yang akan menemaniku. Cukup satu saja, satu yang pertama, yang terakhir, dan untuk selamanya selama raga masih bernyawa. Aku tidak ingin jatuh cinta dengan yang lain, "pangeran " itu saja. Tapi suatu saat aku terlalu terburu-buru sehingga aku menjatuhkan diri pada yang pertama, tanpa meyakinkan diri bahwa dia akan menjadi yang terakhir. Tentunya berharap yang sudah ada, tiada, sangatlah tidak mungkin.  Jadi dengan semua keterlanjuran yang sudah terjadi, aku hanya bisa meyakinkan diri bahwa tidak akan ada yang ke tiga, ke empat, dan seterusnya. Hanya akan ada nanti yang ke dua, semoga. Atau mungkin tuhan memperkenankan impian kecilku terwujud, maka tidak akan tidak mungkin untuk yang tiada itu akan kembali.
Waktu yang akan menemukan jawaban untukku.


" Setiap pertanyaan berpasangan dengan jawaban, untuk keduanya bertemu, yang dibutuhkan hanya waktu." Dee

Sabtu, 06 Oktober 2012

The Closed Book

Sebuah nama sebuah cerita, kalau itu judul album peter pan. Tapi jika bagiku, sebuah kota sebuah cerita.  Menurutku setiap kota membawa kenangan masing-masing untukku. Sekarang jika mengingat atau mendengar kata Purwokerto, seolah-olah telingaku langsung menangkap lagu Bowling for soup, "Highschool never end" di mainkan.

Lain lagi dengan semarang. Mendengar kata semarang, aku menangkap sebuah nama, sebuah cerita, dan sebuah kata. Muda. Di kota itu aku mendefinisikan diriku sebagai seseorang yang muda, mahasiswa, dengan segala atributnya. Aku merasa bebas, lepas. :D

Kebebasanku itu dibuktikan dengan banyaknya tempat yang sudah aku kunjungi, di bandingkan kota lain yang pernah aku tinggali.  Cepatnya aku menghafal jalan, sebagai bukti seringnya aku main di kota ini. Terlalu banyak waktu luang sepertinya. ^^

Karena tempat ini bersejarah, sepertinya aku ingin membuat memoar perjalananku selama 1 tahun 10 bulan di semarang. Bukankah tulisan dan gambar membantu kita untuk mengingat kenangan? Walaupun tidak lengkap, ini akan jadi pengingatku akan masa-masa aku menghabiskan waktu "dewasa muda"-ku.

Entah apa yang paling khas dari kota semarang, tapi aku mulai saja dengan ...
# si "seribu pintu"

## Lawang sewu

## Gereja Blenduk - kawasan kota lama


## Kawasan kota lama, Marba = Marabunta
## Tugu Muda

## Sam Poo Kong

##



Candi II Gedongsongo
"Umbul" Sidomukti
Pohon tahun baru Cafe Buket
Resto yang menyajikan makanan khas semarang, Bandeng Juwana 

 Dan, tempat yang paling sering aku kunjungi di Semarang setelah kos, kampus, dan mol (tentunya)..

Menara Masjid Agung Jawa Tengah
Malam hari di masjid agung
siang hari

menjelang magrib




Kututup buku perjalananku di kota semarang, kumulai ceritaku di kota baru.  

Imam syafi'i, salah seorang imam besar dalam islam berkata, 

"Orang berilmu dan beradab tidak akan diam dikampung halaman.  Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang. Kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan. Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang.  Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa, Jika didalam hutan."



Sabtu, 09 Juni 2012

Ronggeng Dukuh Parukk


Hari ini karena memang aku tidak punya acara, akhirnya walaupun sedikit mengantuk pukul 14.00 tadi ak pergi ke salah satu Toko buku ternama, yaah, sebut ajalah, gramedia. Tujuanku, pertama ingin mencari buku-buku yang direkomendasikan oleh teman, dan melanjutkan membaca novel  yang ingin aku selesaikan tanpa membelinya ^^.

Sekitar 2 jam aku membaca, aku sudah bosan, akhirnya aku memilih berkeliling karena aku belum ingin pulang. Dari beberapa sampul buku yang menarik minatku, aku memilih mengambil Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari. Novel itu sekarang sudah memiliki design cover baru. Dulu, covernya bergambar gubuk dengan pemandangan desa dalam background merah, dengan tulisan Ronggeng Dukuh Paruk berwarna putih. Sekarang covernya sudah berubah, menjadi sepasang laki-laki dan perempuan beradu dahi berpelukan. Sang wanita itu,pemeran utamanya diperankan oleh aktris yang mondar mandir berakting di serial FTV, dan yang laki-laki diperankan oleh siapa -aku lupa namanya- tapi aku tahu dia aktor bagus yang berperan di  film Hari untuk Amanda, dan Ayat-ayat cinta, tapi tidak berhasil mendapatkan peran Fahri karena peran itu didapatkan oleh Fadli Nuril. Cover itu juga merupakan poster untuk film berjudul "Sang Penari" yang baru aku sadari ternyata dibuat berdasarkan novel Ronggeng Dukuh Paruk itu.

Ngomong-ngomong soal novel itu, aku juga baru saja ingat. Sepertinya ketika aku SD,  Ronggeng dukuh Paruk bukanlah buku yang tebal, buku itu hanya setebal dan seukuran buku Iqra' . Bukunya berwarna ungu, gambar yang sama, dengan background kuning coklat, berbeda dengan buku yang beredar ketika aku SMA. Waktu itu, aku akhirnya tahu bahwa buku itu memang terdiri dari beberapa buku, yang kemudian menjadi salah satu buku dari trilogi Ronggeng dukuh paruk. Dan, buku itu lah yang aku pegang saat ini.

Buku tipis itu, aku lupa judul tepatnya, salah satu buku yang akhirnya digabung ceritanya menjadi satu buku  berjudul Ronggeng Dukuh Paruk adalah novel pertama yang aku baca, bukan karena tugas atau pun karena termasuk dalam pelajaran. Aku membacanya karena memang aku ingin. Ya, Ronggeng Dukuh Paruk. :D. Aku menemukan novel itu di lemari tua milik Om, yang memang sarjana pendidikan dengan jurusan Bahasa Indonesia. Usiaku saat itu, mungkin 10 atau 11 tahun. ^^,v

Menyadari buku itu ternyata novel pertama yang aku baca, aku langsung penasaran ingin menonton film  sang penari yang diadaptasi dari novel tersebut. Padahal aku sudah berulang kali melihat iklan penayangan film tersebut, tapi tak pernah tertarik.  Dan sekarang, film itu telah masuk dalam List Film yang harus aku cari. Siap-siap huntiiiiiing . :)

Senin, 04 Juni 2012

Hujan Bulan Juni


-Sapardi Djoko Damono-
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu

:)

Jumat, 25 Mei 2012


Indahnya tidur karena kita bermimpi. :) Betapa hebat Tuhan kita itu, hingga menganugerahkan pada porsi waktu dalam sehari kita yang paling besar dan sepi itu dengan mimpi. Mimpi terkadang memang benar-benar bunga tidur. Tapi terkadang seringkali merefleksikan keinginan kita yang sesungguhnya dan sebenarnya -Our most sincere hope-melalui alam bawah sadar. Seperti mimpiku malam ini. 

I find my self wake up and smile. Hari yang indah akan dimulai setelah diawali dengan senyum sebagai penyemangatnya. Dalam mimpi saja sudah terasa menyenangkannya apalagi jika bisa menjadi kenyataan. 

Aku tersenyum dan menatap sekitar, mengingat masa hidupku 3 tahun terakhir ini. Masih ada sedikit harap, tangan Tuhan masih bekerja, dan mungkin untuk menyambungnya. Semoga. Beautiful dream, Brigther of the day. \(^^)/

Jumat, 04 Mei 2012

Graduation

Sekulum senyum, seindah bulan. Hanya itu yang teringat dari 20 menit pidato rektor :D





You are educated.

Your certification is in your degree.

You may think of as the ticket to the good life.

Let me ask you to think oh an alternative.

Think of it as your ticket to chage the world.

However, wherever you go, go with all of your hearth.




(ada matahari di mukaku ^^)

Minggu, 22 April 2012

Breastfeeding Father, Sukseskan ASI eksklusif

Hasil penelitian saya tentang ASI eksklusif dan peran ayah, menunjukkan bahwa ayah dapat membantu mensukseskan ASI eksklusif dengan banyak cara. Banyak ayah yang tidak menyadarinya, tetapi hanya dengan ucapan, "hey, darling, im here for you, to help you" itu saja sudah memberi beribu semangat untuk ibu agar mau memberikan ASI secara eksklusif.
Berikut ini adalah Abstrak dari penelitian saya :


Pemberian ASI eksklusif merupakan makanan bagi bayi 0-6 bulan. Berbagai faktor mempengaruhi praktek pemberian ASI eksklusif, termasuk faktor peran ayah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran ayah dan hubungannya dengan praktek pemberian ASI eksklusif.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey bersifat deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini yaitu pasangan ibu dan ayah yang memiliki bayi 0-6 bulan di wilayah Puskesmas Ngesrep dengan jumlah 80 pasangan dari jumlah populasi 143 pasangan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang diberikan pada ayah dan ibu. Analisis data menggunakan uji Chi Square dengan taraf signifikansi 5%.
Hasil penelitian menunjukkan praktek ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan sebesar 31,2%. Pada kelompok ibu yang memberikan ASI eksklusif, ayah yang melakukan peran yang mendukung praktek ASI eksklusif sebesar 80%. Peran ayah berhubungan secara signifikan dengan praktek pemberian ASI eksklusif(p=0,0001). Praktek pemberian ASI eksklusif juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti dukungan tenaga kesehatan(p=0,042), dukungan nenek dan teman(p=0,0001), dan ibu tidak bekerja(p=0,049). Sedangkan faktor ketersediaan informasi dan tipe keluarga inti tidak berhubungan dengan praktek pemberian ASI eksklusif.
Peran ayah berhubungan dengan praktek ibu memberikan ASI eksklusif. Faktor dukungan tenaga kesehatan, nenek dan teman serta ibu bekerja dapat menjadi variabel penganggu hubungan tersebut.
Kata Kunci : peran ayah, ASI eksklusif



Peran- peran yang dilakukan ayah itu meliputi :
* Mencari informasi tentang ASI
* Menemani ibu dalam setiap sesi pemeriksaan kehamilan
* Menemani dalam proses persalinan
* Ikut menentukan pemberian makan bayi
* Memberi saran bayi diberi ASI eksklusif pada ibu
* Memberikan dukungan yang jelas terlihat (dalam tindakan) seperti,
menemani ibu menyusui terutama di malam hari, membelikan makanan yang begizi, suplemen atau vitamin.
* Membantu merawat bayi dalam keseharian, menggendong, memandikan,menimang dan sampai pada memberikan susu perah jika ibu pergi.


Karena itu, bagi para ayah, jangan anda kira, anda hadir untuk membantu kami para wanita, untuk berhasil dalam hal apa saja.
Termasuk memberikan ASI eksklusif, yang sebenarnya merupakan sebuah perilaku yang dituntun oleh insting.
Hanya saja zaman modern telah mengaburkan fakta tersebut dengan menawarkan berbagai kemudahan, untuk menggantikan perilaku yang dituntun oleh insting tersebut.


Selengkapnya dari penelitian saya, akan saya post dalam Jurnal.
Insya Allah. :)

Kamis, 12 Januari 2012

Sesuatu bernama "GALAU"

Galau
istilah ngetren jaman sekarang. Saya sedang mengalaminya. Kali ini tentang sesuatu yang bernama kejujuran. Kata teman saya dalam hal akademik, saya dikenal sebagai orang yang lurus-lurus saja. Maksudnya gak pernah "neko-neko". Diberi tugas ya saya kerjakan,ketika disuruh A aku kerjakan A. Disuruh B ya aku kerjakan B. Aku jarang berpikir ketika aku mengerjakan sesuatu agar mengahasilkan huruf X misal, ada banyak cara untuk sampai kesana. Cara yang baik yang jujur saja, atau yang agak tidak baik asal hasilnya tetap X dimata orang lain.

Ketika aku memang benar-benar orang yang jujur, dan ikhlas jujur mungkin tidak ada masalah. Tetapi, kadang terpikir juga, untuk mencapai hasil yang sama-sama X dimata orang lain, banyak teman yang menggunakan cara yang salah menurutku, tapi toh mereka tetap berhasil. Kalau teman-teman saja bisa, dan tidak perlu menggunakan tenaga dan waktu yang banyak, kenapa aku harus memilih jalan yang lurus-lurus saja tapi lebih sulit?

Semangatku untuk jalan lurus saja jadi goyah. Sebenarnya aku seharusnya hanya tinggal menguatkan tekad, menebalkan semangat, dan tidak perlu ragu-ragu, tapi kenyataannya saya galau sekarang. haha :DD

Senin, 09 Januari 2012

Mie Instan

Saya adalah penyuka mie instan apapun merknya. Bisa dibilang seminggu paling tidak dua kali lah makan mie. Itu bukan karena aku anak kos trus sebagai salah satu upaya mengirit adalah dengan makan mie. Aku makan mie karena ak suka. Konsumsi terlalu sering mie instan berhubungan dengan banyak kanker, resiko gemuk, karena mie instan makanan ringan ( memberikan efek kenyang tidak seberapa ) yang memiliki banya kalori tapi rendah gizi. Banyak banget gosip jelek soal mie instan, tapi, entah kenapa, aku sangat menyukai mie instan. T.T


Sudah lama aku nggak makan mie, Ceritanya sedang belajar mengurangi makan mie. Tapi, sungguh, aku kangen rasa mie.

Selintas aku berpikir, sepertinya mie instan seperti "kamu". Kamu tidak baik untuk ku saat ini, tapi, I miss you so badly.. :-(