Sabtu, 09 Juni 2012

Ronggeng Dukuh Parukk


Hari ini karena memang aku tidak punya acara, akhirnya walaupun sedikit mengantuk pukul 14.00 tadi ak pergi ke salah satu Toko buku ternama, yaah, sebut ajalah, gramedia. Tujuanku, pertama ingin mencari buku-buku yang direkomendasikan oleh teman, dan melanjutkan membaca novel  yang ingin aku selesaikan tanpa membelinya ^^.

Sekitar 2 jam aku membaca, aku sudah bosan, akhirnya aku memilih berkeliling karena aku belum ingin pulang. Dari beberapa sampul buku yang menarik minatku, aku memilih mengambil Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari. Novel itu sekarang sudah memiliki design cover baru. Dulu, covernya bergambar gubuk dengan pemandangan desa dalam background merah, dengan tulisan Ronggeng Dukuh Paruk berwarna putih. Sekarang covernya sudah berubah, menjadi sepasang laki-laki dan perempuan beradu dahi berpelukan. Sang wanita itu,pemeran utamanya diperankan oleh aktris yang mondar mandir berakting di serial FTV, dan yang laki-laki diperankan oleh siapa -aku lupa namanya- tapi aku tahu dia aktor bagus yang berperan di  film Hari untuk Amanda, dan Ayat-ayat cinta, tapi tidak berhasil mendapatkan peran Fahri karena peran itu didapatkan oleh Fadli Nuril. Cover itu juga merupakan poster untuk film berjudul "Sang Penari" yang baru aku sadari ternyata dibuat berdasarkan novel Ronggeng Dukuh Paruk itu.

Ngomong-ngomong soal novel itu, aku juga baru saja ingat. Sepertinya ketika aku SD,  Ronggeng dukuh Paruk bukanlah buku yang tebal, buku itu hanya setebal dan seukuran buku Iqra' . Bukunya berwarna ungu, gambar yang sama, dengan background kuning coklat, berbeda dengan buku yang beredar ketika aku SMA. Waktu itu, aku akhirnya tahu bahwa buku itu memang terdiri dari beberapa buku, yang kemudian menjadi salah satu buku dari trilogi Ronggeng dukuh paruk. Dan, buku itu lah yang aku pegang saat ini.

Buku tipis itu, aku lupa judul tepatnya, salah satu buku yang akhirnya digabung ceritanya menjadi satu buku  berjudul Ronggeng Dukuh Paruk adalah novel pertama yang aku baca, bukan karena tugas atau pun karena termasuk dalam pelajaran. Aku membacanya karena memang aku ingin. Ya, Ronggeng Dukuh Paruk. :D. Aku menemukan novel itu di lemari tua milik Om, yang memang sarjana pendidikan dengan jurusan Bahasa Indonesia. Usiaku saat itu, mungkin 10 atau 11 tahun. ^^,v

Menyadari buku itu ternyata novel pertama yang aku baca, aku langsung penasaran ingin menonton film  sang penari yang diadaptasi dari novel tersebut. Padahal aku sudah berulang kali melihat iklan penayangan film tersebut, tapi tak pernah tertarik.  Dan sekarang, film itu telah masuk dalam List Film yang harus aku cari. Siap-siap huntiiiiiing . :)

Senin, 04 Juni 2012

Hujan Bulan Juni


-Sapardi Djoko Damono-
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu

:)