Selasa, 18 Maret 2014

Ullen Sentalu


"Ulating blencong sejatine tataraning lumaku"- Ullen Sentalu

Nama tempat ini diambil dari akronim bahasa jawa tersebut, yang berarti “Nyala lampu blencong merupakan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan”

Ullen Sentalu.. Ullen Sentalu.. aku senang mengulang ulang  nama ini. :D Ibarat after taste dari minum kopi adalah rasa pahit, atau setelah makan, rasa yang diharapkan adalah kenyang, begitu pula setelah mengunjungi tempat ini .  Aku merasa seperti benar-benar baru saja mengunjungi museum. Pengetahuan kami bertambah. Tak ada foto selama berada dalam museum, tapi guide menjelaskan dengan teliti setiap koleksi yang ada.  Sehingga kami  memang benar-benar merasa baru saja mengunjungi museum seni dan budaya jawa, khususnya budaya kerajaan mataram islam.


"Potongan relief ini miring bukan terjadi akibat gempa." Jelas mbak Anis, Guide kami mencoba melucu, "Tapi dibuat sedemikian sebagai  bentuk keprihatinan pada generasi sekarang yang sudah tak mencintai kebudayaannya sendiri."

"Makanya, terimakasih untuk mbak-mbak dan mas yang datang kesini, masih mencintai budaya sendiri."

Tapi sungguh, niat kami tidak setulus itu. Teringat jawaban teman ketika ditanya "Emang disana ada apa?" ketika akan berangkat ke ullen Sentalu, mudah saja dia menjawab dengan "Bisa foto-foto". Dan benar saja, satu tempat bisa berkali-kali foto dengan banyak gaya. :))