"Ulating
blencong sejatine tataraning lumaku"- Ullen Sentalu
Nama tempat ini
diambil dari akronim bahasa jawa tersebut, yang berarti “Nyala lampu blencong
merupakan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan”
Ullen Sentalu.. Ullen
Sentalu.. aku senang mengulang ulang nama
ini. :D Ibarat after taste dari minum kopi adalah rasa pahit, atau setelah
makan, rasa yang diharapkan adalah kenyang, begitu pula setelah mengunjungi tempat
ini . Aku merasa seperti benar-benar
baru saja mengunjungi museum. Pengetahuan kami bertambah. Tak ada foto selama
berada dalam museum, tapi guide menjelaskan dengan teliti setiap koleksi yang
ada. Sehingga kami memang benar-benar merasa baru saja
mengunjungi museum seni dan budaya jawa, khususnya budaya kerajaan mataram
islam.
"Potongan
relief ini miring bukan terjadi akibat
gempa." Jelas mbak Anis, Guide kami mencoba melucu, "Tapi dibuat
sedemikian sebagai bentuk keprihatinan
pada generasi sekarang yang sudah tak mencintai kebudayaannya sendiri."
"Makanya,
terimakasih untuk mbak-mbak dan mas yang datang kesini, masih mencintai budaya
sendiri."
Tapi sungguh, niat
kami tidak setulus itu. Teringat jawaban teman ketika ditanya "Emang
disana ada apa?" ketika akan berangkat ke ullen Sentalu, mudah saja dia
menjawab dengan "Bisa foto-foto". Dan benar saja, satu tempat bisa
berkali-kali foto dengan banyak gaya. :))
Nice story and nice picture ari...
BalasHapusmakasih mbak, ayo lagi lagi lagi :)
Hapus