Kamis, 29 Mei 2014

Siang Tadi

Lampu merah pertigaan Sokaraja, 11.20 WIB

Turun dari angkutan bis ekonomi Pemalang -Purwokerto, aku bersiap berjalan yang lamanya paling sekitar 10 menit. Ingin menghemat waktu barang 30 menit, makanya aku memillih berjalan ke tempat agen bus, alih-alih duduk saja sampai terminal. Ransel dipundak, masker terpakai, jaket kututupkan dikepala. Matahari terik, aku berjalan sambil menunduk dan menginjak bayanganku sendiri. Menikmati berjalan, aku play musik di kepala lalu bernyanyi dalam hati. Tiba di jembatan, mataku menangkap laju air sungai dari sela lempengan beton, maka pandanganku mengikuti aliran airnya. Kemudian ditengah aliran sungai itu kulihat tubuh manusia, sedang mandi rupanya. Ah laki-laki pula! Kualihkan pandangan segera kembali ke jalan raya, musik dikepala seketika berhenti.  

Fokus berjalan, aku tak lagi menunduk, lebih berhati-hati karena jalan ini tidak bertrotoar. Trotoar penuh pedagang sehingga aku berjalan di bagian jalan raya. Tak akan lama lagi, pikirku. Samar-samar  dari kejauhan aku lihat seseorang berjalan agak cepat kearahku. Semakin mendekat semakin jelas, kalo tubuhnya kotor, berantakan, dan tak ada kain selembar pun dibadannya! Ya Allah apalagi ini.. >,< Aku mempercepat langkah  dan berjalan semakin ketengah, sambil menutupkan jaket kemuka.  Dan orang gila itu lewat begitu saja, aku menarik nafas panjang. Laki-laki  penjual ayam goreng pinggir jalan yang menjadi saksi adegan tadi menyapaku sambil tertawa-tawa.

Kalau 10 menit perjalanan klenteng menuju agen bis di sokaraja tadi dalam narasi drama, mungkin aku akan menabrak tak sengaja seorang pangeran yang sedang menyamar jadi rakyat jelata. Haha. Tapi ini kehidupan nyata, makanya, aku malah bertemu dua laki-laki tak berpakaian! Haha,  Hari apaaa ini  -,-