Sebuah nama sebuah
cerita, kalau itu judul album peter pan. Tapi jika bagiku, sebuah kota sebuah
cerita. Menurutku setiap kota membawa
kenangan masing-masing untukku. Sekarang jika mengingat atau mendengar kata
Purwokerto, seolah-olah telingaku langsung menangkap lagu Bowling for soup, "Highschool never end" di mainkan.
Lain lagi dengan
semarang. Mendengar kata semarang, aku menangkap sebuah nama, sebuah cerita,
dan sebuah kata. Muda. Di kota itu aku mendefinisikan diriku sebagai seseorang
yang muda, mahasiswa, dengan segala atributnya. Aku merasa bebas, lepas. :D
Kebebasanku itu
dibuktikan dengan banyaknya tempat yang sudah aku kunjungi, di bandingkan kota
lain yang pernah aku tinggali. Cepatnya
aku menghafal jalan, sebagai bukti seringnya aku main di kota ini. Terlalu
banyak waktu luang sepertinya. ^^
Karena tempat ini
bersejarah, sepertinya aku ingin membuat memoar perjalananku selama 1 tahun 10
bulan di semarang. Bukankah tulisan dan gambar membantu kita untuk mengingat
kenangan? Walaupun tidak lengkap, ini akan jadi pengingatku akan masa-masa aku
menghabiskan waktu "dewasa muda"-ku.
Entah apa yang
paling khas dari kota semarang, tapi aku mulai saja dengan ...
|
# si "seribu pintu" |
|
## Lawang sewu |
|
## Gereja Blenduk - kawasan kota lama |
|
## Kawasan kota lama, Marba = Marabunta |
|
## Tugu Muda |
|
## Sam Poo Kong |
|
##
|
|
Candi II Gedongsongo |
|
"Umbul" Sidomukti |
|
Pohon tahun baru Cafe Buket
|
|
Resto yang menyajikan makanan khas semarang, Bandeng Juwana | | |
|
Dan, tempat yang paling sering aku kunjungi di Semarang setelah kos, kampus, dan mol (tentunya)..
|
Menara Masjid Agung Jawa Tengah |
|
Malam hari di masjid agung |
|
siang hari |
|
menjelang magrib |
Kututup buku
perjalananku di kota semarang, kumulai ceritaku di kota baru.
Imam syafi'i, salah seorang imam besar dalam
islam berkata,
"Orang berilmu
dan beradab tidak akan diam dikampung halaman.
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang. Kau akan dapatkan
pengganti dari kerabat dan kawan. Bijih emas bagaikan
tanah biasa sebelum digali dari tambang.
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa, Jika didalam hutan."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar