Cara terbaik melihat diri sendiri. Bercermin!
Kamis, 20 Desember 2012
Rabu, 19 Desember 2012
Tak ada alasan
"Pulang!"
Senang sekali
rasanya berkata besok jumat pulang, sementara sekarang adalah hari rabu.
Rasanya jadi sangat bersemangat, dan ingin selalu tersenyum.
Tapi, temanku
tiba-tiba berceletuk, "seneng amat yang mau pulang, mau apa sih? biar
ketemu pacar yah?"
Bercanda sih, tapi membuat aku berhenti tersenyum dan
berpikir. Rasanya nggak tega deh, membayangkan bapak ibu yang sudah senang menyambut aku pulang, tapi
pulangku itu demi menyambut pertemuan dengan yang lain. Pasti mereka akan
kecewa.
Untuk hanya
sekedar pulang, perlukah alasan?
Kalau untuk di cari
alasannya, pulang memang memberikan banyak tawaran. Mungkin aku bisa bertemu
teman kecil di rumah, mungkin aku bisa tidur seharian, mungkin bisa bermain
dengan sepupu. Tapi lebih dari itu, aku memang ingin pulang. Ingin menempati
kamar tidurku yang jarang berpenghuni, ingin bisa sarapan, makan siang, dan
makan malam dengan bapak ibu, ingin bertengkar dengan adik. Ingin sampai di
rumah, membuka pintu dan berkata, " Ma, ari pulang!"
Itu saja. Tak ada
alasan.
Sabtu, 24 November 2012
Jawa & Njawa
"Kamu itu orang jawa yang gak tau adat ya!" seru temanku suatu ketika.
Deg! Aku tidak
pernah di katakan begitu oleh orang lain sebelumnya. Aku melongo dan terdiam,
teman-teman satu kantor yang lain tertawa seketika mendengar kata itu. Mereka
paham maksud asli perkataan itu adalah aku itu orang jawa, tapi tidak begitu
mengetahui adat istiadatku sendiri, adat jawa. Tetapi cara temanku berkata
seolah-olah aku ini anak yang tidak tahu adat, tidak tahu sopan santun, karena
itu mereka spontan menertawakanku.
Awal mulanya, kami
sedang membicarakan nama motif batik dan asal tempatnya. Waktu itu yang
kebetulan hari jumat, sebagian besar pegawai kantor memakai batik. Aku ditanya,
"Eh, kamu kan
yang orang jawa, yang ini batik apa? Dari mana? "
Aku cuma tersenyum,
dan "dari mana ya? Nggak tahu,"
"Ih, kamu tu
orang jawa apa orang mana si? Dulu ditanya lagu daerah yang 'duku opo salak'
nggak ngerti, batik juga nggak ngerti "
Aku cuma tertawa dan
ber-ha-ha, he-he. Dan Keluarlah kata-kata itu.
"Kamu itu orang
jawa yang gak tau adat ya!"
Tapi, benar sekali,
aku memang jawa yang tidak njawa, punya batik cuma beberapa, cuma butuh satu
tangan untuk menghitungnya. :D. Tahu tentang batik, juga tidak, padahal batik
kan sekarang sudah modern, tetapi aku tetap tidak pernah berusaha mencari tahu.
Ah, aku memang sepertinya tidak pantas disebut orang jawa. Karena itu akhirnya
aku mulai bertanya pada yang-selalu-bisa -menjawab-pertanyaan. Google. Hingga
kemudian, dari sekian banyak motif dan filosofinya, aku menemukan satu batik
yang dari namanya saja langsung menarik hatiku. Truntum.
![]() |
motif truntum |
Asal kata tumaruntum yang berarti cinta yang tumbuh kembali.
Pencipta motif ini adalah Kanjeng Ratu Kencana (Permaisuri Sunan Paku Buwana
III).Beliau menciptakan motif ini sebagai simbol cinta yang tulus tanpa
syarat,abadi dan semakin lama terasa semakin subur berkembang.
Konon Gusti Kanjeng
Ratu Kencana menciptakan batik ini dalam keadaan sedih karena beliau terancam
diceraikan oleh suaminya yang bermaksud menikahi dan mengangkat permaisuri
lain. Dalam keadaan itu beliau mengasingkan diri. Dan ketika malam tiba beliau
melihat bintang dan kemudian menciptakan motif ini. Jadi inspirasinya adalah
bintang di langit. Bintang simbol dari kesetiaan dan kasih tanpa menuntut
balas. Dan ketika Paku Buwana III mengetahuinya beliau merasa sangat tersentuh
dan membatalkan rencana pernikahannya dan Kanjeng Ratu Kencana tetap sebagai
ratu.
Ternyata dari motif
batik yang sederhana yang seperti bertabur cahaya bintang di langit coklat tua
itu mengandung makna yang dalam dari si pembuatnya. Dan itu hanya sekelumit
dari seni dan filosofi batik yang begitu beragam. Belum lagi tentang kebudayaan
yang lain. Ah, jawa, ternyata baru sedikit saja aku mengenalinya. Baiklah, aku
terima, aku memang jawa yang belum njawa,
dan bolehlah dikatakan seperti kata temanku-dengan sedikit perubahan-," Jawa yang 'belum' tahu adat
!" :D
*Foto dan sejarah dari berbagai sumber.
Senin, 12 November 2012
KRL ajaib
Albert Einstein, berkata " Ada 2 cara menjalani kehidupan. Pertama, seolah seperti tidak ada yang ajaib. Kedua, seolah seperti semuanya adalah ajaib."
Tentu saja, aku memilih yang ke-dua. Bagiku semua hal ajaib. Termasuk naik KRL. Apalagi di tanggal ajaib pula. Nah, yang ajaib, tentu saja perlu diabadikan bukan ? :)
![]() |
Sabtu, 10-11-12 -KRL menuju jatinegara- |
Senin, 05 November 2012
Cakra kesinambungan
Harus terpisah,
Cakra Khan, mendengarnya pertama kali aku merasa tertampar, haha. Ada yang harus aku
lepas memang, karena itu lagu ini menyadar kan ku memang harus memisahkan diri
dari yang selama ini membebani hati. Tapi, bukan karena hal itu lagu ini
menjadi bahasan panjang di kos kami.
Lagu ini menarik bagiku, pertama karena
penyanyinya mempunyai karakter suara yang mirip dengan Sandhy sandoro, si
"Malam Biru" itu. Kedua, karena antara penampilan visual penyanyinya
sangat berbeda jika dibayangkan dari suaranya saja. Aku kira akan menemukan
manusia rock n rool disana, tapi ternyata melankolis rupanya. :D Dan yang
ketiga, adalah liriknya. Sangat berkesinambungan! Terutama jika dihilangkan bagian reff nya.
Begini jadinya.
Sendiri,Sendiri ku diamDiam dan merenungMerenungkan jalan yang kan membawaku pergiPergi tuk menjauhMenjauh dari muDarimu yang mulai berhentiBerhenti mencobaMencoba bertahanBertahan untuk terus bersama kuBayangkan,Bayangkan ku hilangHilang tak kembaliKembali untuk mempertanyakan lagi cintaCinta mu yang mungkinMungkin tak berartiBerarti untuk kurindukan
Haha, Good Job Cakra
! Menertawakan lagu ini seperti menertawakan diri sendiri. Terimakasih untuk menyanyikan lagu ini, aku tertawa, dan tertampar secara bersamaan. :)
Kamis, 01 November 2012
Pucuk Harapan
Pada setiap
kuncup,benih, atau setiap yang sedang belajar tumbuh, tersimpan harapan.
Harapan menjadi dirimu
yang sesungguhnya.
![]() |
Adenium muda |
Menjadi jeruk, bukan
jeruk muda.
Menjadi Sawo. Tanpa embel-embel "muda".
Kamu yang muda, rapuh, akan kah dapat bertahan?Siapkah kamu dengan datangnya hujan?Akan kan hujan sekedar membasahkan mu?Menyegarkan? Atau membusukkan?
2 bulan lagi aku
akan datang. Dua bulan lagi kita-akan sama-sama tahu, keadaanmu, keadaanku.
Apakah kita sama
-sama membaik menyatakan sebuah harapan.
Rabu, 17 Oktober 2012
Abu-abu diantara hitam putih
Spasi [1998]
Bagian yang paling
terngiang-ngiang di kepala, dan semoga aku diijinkan untuk mengutipnya :
Seindah apa pun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tanpa jeda? Dapatkah ia dimengerti jika tak ada spasi?Bukankah kita baru bisa bergerak jika ada jarak? Dan saling menyayang bila ada ruang? Kasih sayang akan membawa dua orang semakin berdekatan, tapi ia tak ingin mencekik, jadi ulurlah tali itu.Napas akan melega dengan sepasang paru-paru yang tak dibagi. Darah mengalir deras denga jantung yang tidak dipakai dua kali. Jiwa tidaklah dibelah, tapi bersua dengan jiwa lain yang searah. Jadi, jangan lumpuhkan aku dengan mengatasnamakan kasih sayang.Mari berkelana dengan rapat tapi tak dibebat. Janganlah saling membendung apabila tal ingin tersandung.Pegang tanganku, tapi jangan terlalu erat, karena aku ingin seiring bukan digiring.Filosofi Kopi, Dee.
Penggambarannya
tentang pentingnya spasi, atau jarak itu, membuatku berpikir, memang seharusnya
ada abu-abu diantara hitam dan putih.
Kamis, 11 Oktober 2012
Fairy Tale
![]() |
#tangled |
I
do like fairy tale, especially, the part when they said, "... then, prince
and princess live happily ever after." as the closing of the story.
Sepertinya kehidupan
manusia pun juga sunnahnya demikian pada akhrinya. Dalam hidup yang panjang
itu, manusia akan bertemu dan dipasangkan dengan manusia lain, membangun
keluarga, dan seperti dalam dongeng, mereka kemudian akan hidup berdua,
bahagia, selamanya, hingga maut memisahkan.
Aku pun, sangat,
memimpikan kehidupan yang demikian. Suatu saat nanti bertemu dengan seseorang
yang seperti "pangeran", yang akan menemaniku. Cukup satu saja, satu
yang pertama, yang terakhir, dan untuk selamanya selama raga masih bernyawa.
Aku tidak ingin jatuh cinta dengan yang lain, "pangeran " itu saja.
Tapi suatu saat aku terlalu terburu-buru sehingga aku menjatuhkan diri pada
yang pertama, tanpa meyakinkan diri bahwa dia akan menjadi yang terakhir.
Tentunya berharap yang sudah ada, tiada, sangatlah tidak mungkin. Jadi dengan semua keterlanjuran yang sudah
terjadi, aku hanya bisa meyakinkan diri bahwa tidak akan ada yang ke tiga, ke
empat, dan seterusnya. Hanya akan ada nanti yang ke dua, semoga. Atau mungkin
tuhan memperkenankan impian kecilku terwujud, maka tidak akan tidak mungkin
untuk yang tiada itu akan kembali.
Waktu yang akan
menemukan jawaban untukku.
"
Setiap pertanyaan berpasangan dengan jawaban, untuk keduanya bertemu, yang
dibutuhkan hanya waktu." Dee
Sabtu, 06 Oktober 2012
The Closed Book
Sebuah nama sebuah
cerita, kalau itu judul album peter pan. Tapi jika bagiku, sebuah kota sebuah
cerita. Menurutku setiap kota membawa
kenangan masing-masing untukku. Sekarang jika mengingat atau mendengar kata
Purwokerto, seolah-olah telingaku langsung menangkap lagu Bowling for soup, "Highschool never end" di mainkan.
Lain lagi dengan
semarang. Mendengar kata semarang, aku menangkap sebuah nama, sebuah cerita,
dan sebuah kata. Muda. Di kota itu aku mendefinisikan diriku sebagai seseorang
yang muda, mahasiswa, dengan segala atributnya. Aku merasa bebas, lepas. :D
Kebebasanku itu
dibuktikan dengan banyaknya tempat yang sudah aku kunjungi, di bandingkan kota
lain yang pernah aku tinggali. Cepatnya
aku menghafal jalan, sebagai bukti seringnya aku main di kota ini. Terlalu
banyak waktu luang sepertinya. ^^
Karena tempat ini
bersejarah, sepertinya aku ingin membuat memoar perjalananku selama 1 tahun 10
bulan di semarang. Bukankah tulisan dan gambar membantu kita untuk mengingat
kenangan? Walaupun tidak lengkap, ini akan jadi pengingatku akan masa-masa aku
menghabiskan waktu "dewasa muda"-ku.
Entah apa yang
paling khas dari kota semarang, tapi aku mulai saja dengan ...
![]() |
# si "seribu pintu" |
![]() |
## Lawang sewu |
![]() |
## Gereja Blenduk - kawasan kota lama |
![]() |
## Kawasan kota lama, Marba = Marabunta |
![]() |
## Tugu Muda |
## Sam Poo Kong |
## |
![]() |
Candi II Gedongsongo |
![]() |
"Umbul" Sidomukti |
![]() |
Pohon tahun baru Cafe Buket |
![]() | |||
Resto yang menyajikan makanan khas semarang, Bandeng Juwana |
![]() |
Menara Masjid Agung Jawa Tengah |
![]() |
Malam hari di masjid agung |
siang hari |
![]() |
menjelang magrib |
![]() |
Kututup buku
perjalananku di kota semarang, kumulai ceritaku di kota baru.
Imam syafi'i, salah seorang imam besar dalam
islam berkata,
"Orang berilmu
dan beradab tidak akan diam dikampung halaman.
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang. Kau akan dapatkan
pengganti dari kerabat dan kawan. Bijih emas bagaikan
tanah biasa sebelum digali dari tambang.
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa, Jika didalam hutan."
Sabtu, 09 Juni 2012
Ronggeng Dukuh Parukk
Hari ini karena
memang aku tidak punya acara, akhirnya walaupun sedikit mengantuk pukul 14.00
tadi ak pergi ke salah satu Toko buku ternama, yaah, sebut ajalah, gramedia.
Tujuanku, pertama ingin mencari buku-buku yang direkomendasikan oleh teman, dan
melanjutkan membaca novel yang ingin aku
selesaikan tanpa membelinya ^^.
Sekitar 2 jam aku
membaca, aku sudah bosan, akhirnya aku memilih berkeliling karena aku belum
ingin pulang. Dari beberapa sampul buku yang menarik minatku, aku memilih
mengambil Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari. Novel itu sekarang sudah
memiliki design cover baru. Dulu, covernya bergambar gubuk dengan pemandangan
desa dalam background merah, dengan tulisan Ronggeng Dukuh Paruk berwarna
putih. Sekarang covernya sudah berubah, menjadi sepasang laki-laki dan
perempuan beradu dahi berpelukan. Sang wanita itu,pemeran utamanya
diperankan oleh aktris yang mondar mandir berakting di serial
FTV, dan yang laki-laki diperankan oleh siapa -aku lupa namanya-
tapi aku tahu dia aktor bagus yang berperan di
film Hari untuk Amanda, dan Ayat-ayat cinta, tapi tidak berhasil
mendapatkan peran Fahri karena peran itu didapatkan oleh Fadli Nuril. Cover itu
juga merupakan poster untuk film berjudul "Sang Penari" yang baru aku
sadari ternyata dibuat berdasarkan novel Ronggeng Dukuh Paruk itu.
Ngomong-ngomong soal
novel itu, aku juga baru saja ingat. Sepertinya ketika aku SD, Ronggeng dukuh Paruk bukanlah buku yang
tebal, buku itu hanya setebal dan seukuran buku Iqra' . Bukunya berwarna ungu, gambar yang sama, dengan background kuning
coklat, berbeda dengan buku yang beredar ketika aku SMA. Waktu itu, aku
akhirnya tahu bahwa buku itu memang terdiri dari beberapa buku, yang kemudian
menjadi salah satu buku dari trilogi Ronggeng dukuh paruk. Dan, buku itu lah
yang aku pegang saat ini.
Buku tipis itu, aku
lupa judul tepatnya, salah satu buku yang akhirnya digabung ceritanya menjadi
satu buku berjudul Ronggeng Dukuh Paruk
adalah novel pertama yang aku baca, bukan karena tugas atau pun karena termasuk
dalam pelajaran. Aku membacanya karena memang aku ingin. Ya, Ronggeng Dukuh
Paruk. :D. Aku menemukan novel itu di lemari tua milik Om, yang memang sarjana
pendidikan dengan jurusan Bahasa Indonesia. Usiaku saat itu, mungkin 10 atau 11
tahun. ^^,v
Menyadari buku itu
ternyata novel pertama yang aku baca, aku langsung penasaran ingin menonton
film sang penari yang diadaptasi dari
novel tersebut. Padahal aku sudah berulang kali melihat iklan penayangan film
tersebut, tapi tak pernah tertarik. Dan
sekarang, film itu telah masuk dalam List Film yang harus aku cari. Siap-siap
huntiiiiiing . :)
Senin, 04 Juni 2012
Hujan Bulan Juni
-Sapardi Djoko Damono-
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
:)
Jumat, 25 Mei 2012
Indahnya tidur karena kita bermimpi. :) Betapa hebat Tuhan kita itu, hingga menganugerahkan pada porsi waktu dalam sehari kita yang paling besar dan sepi itu dengan mimpi. Mimpi terkadang memang benar-benar bunga tidur. Tapi terkadang seringkali merefleksikan keinginan kita yang sesungguhnya dan sebenarnya -Our most sincere hope-melalui alam bawah sadar. Seperti mimpiku malam ini.
I find my self wake up and smile. Hari yang indah akan dimulai setelah diawali dengan senyum sebagai penyemangatnya. Dalam mimpi saja sudah terasa menyenangkannya apalagi jika bisa menjadi kenyataan.
Aku tersenyum dan menatap sekitar, mengingat masa hidupku 3 tahun terakhir ini. Masih ada sedikit harap, tangan Tuhan masih bekerja, dan mungkin untuk menyambungnya. Semoga. Beautiful dream, Brigther of the day. \(^^)/
Jumat, 04 Mei 2012
Graduation
Sekulum senyum, seindah bulan. Hanya itu yang teringat dari 20 menit pidato rektor :D
You are educated.
Your certification is in your degree.
You may think of as the ticket to the good life.
Let me ask you to think oh an alternative.
Think of it as your ticket to chage the world.
However, wherever you go, go with all of your hearth.
(ada matahari di mukaku ^^)
Your certification is in your degree.
You may think of as the ticket to the good life.
Let me ask you to think oh an alternative.
Think of it as your ticket to chage the world.
However, wherever you go, go with all of your hearth.
Minggu, 22 April 2012
Breastfeeding Father, Sukseskan ASI eksklusif
Hasil penelitian saya tentang ASI eksklusif dan peran ayah, menunjukkan bahwa ayah dapat membantu mensukseskan ASI eksklusif dengan banyak cara.
Banyak ayah yang tidak menyadarinya, tetapi hanya dengan ucapan, "hey, darling, im here for you, to help you" itu saja sudah memberi
beribu semangat untuk ibu agar mau memberikan ASI secara eksklusif.
Berikut ini adalah Abstrak dari penelitian saya :
Pemberian ASI eksklusif merupakan makanan bagi bayi 0-6 bulan. Berbagai faktor mempengaruhi praktek pemberian ASI eksklusif, termasuk faktor peran ayah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran ayah dan hubungannya dengan praktek pemberian ASI eksklusif.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey bersifat deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini yaitu pasangan ibu dan ayah yang memiliki bayi 0-6 bulan di wilayah Puskesmas Ngesrep dengan jumlah 80 pasangan dari jumlah populasi 143 pasangan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang diberikan pada ayah dan ibu. Analisis data menggunakan uji Chi Square dengan taraf signifikansi 5%.
Hasil penelitian menunjukkan praktek ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan sebesar 31,2%. Pada kelompok ibu yang memberikan ASI eksklusif, ayah yang melakukan peran yang mendukung praktek ASI eksklusif sebesar 80%. Peran ayah berhubungan secara signifikan dengan praktek pemberian ASI eksklusif(p=0,0001). Praktek pemberian ASI eksklusif juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti dukungan tenaga kesehatan(p=0,042), dukungan nenek dan teman(p=0,0001), dan ibu tidak bekerja(p=0,049). Sedangkan faktor ketersediaan informasi dan tipe keluarga inti tidak berhubungan dengan praktek pemberian ASI eksklusif.
Peran ayah berhubungan dengan praktek ibu memberikan ASI eksklusif. Faktor dukungan tenaga kesehatan, nenek dan teman serta ibu bekerja dapat menjadi variabel penganggu hubungan tersebut.
Kata Kunci : peran ayah, ASI eksklusif
Peran- peran yang dilakukan ayah itu meliputi :
* Mencari informasi tentang ASI
* Menemani ibu dalam setiap sesi pemeriksaan kehamilan
* Menemani dalam proses persalinan
* Ikut menentukan pemberian makan bayi
* Memberi saran bayi diberi ASI eksklusif pada ibu
* Memberikan dukungan yang jelas terlihat (dalam tindakan) seperti,
menemani ibu menyusui terutama di malam hari, membelikan makanan yang begizi, suplemen atau vitamin.
* Membantu merawat bayi dalam keseharian, menggendong, memandikan,menimang dan sampai pada memberikan susu perah jika ibu pergi.
Karena itu, bagi para ayah, jangan anda kira, anda hadir untuk membantu kami para wanita, untuk berhasil dalam hal apa saja.
Termasuk memberikan ASI eksklusif, yang sebenarnya merupakan sebuah perilaku yang dituntun oleh insting.
Hanya saja zaman modern telah mengaburkan fakta tersebut dengan menawarkan berbagai kemudahan, untuk menggantikan perilaku yang dituntun oleh insting tersebut.
Selengkapnya dari penelitian saya, akan saya post dalam Jurnal.
Insya Allah. :)
Berikut ini adalah Abstrak dari penelitian saya :
Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey bersifat deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini yaitu pasangan ibu dan ayah yang memiliki bayi 0-6 bulan di wilayah Puskesmas Ngesrep dengan jumlah 80 pasangan dari jumlah populasi 143 pasangan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang diberikan pada ayah dan ibu. Analisis data menggunakan uji Chi Square dengan taraf signifikansi 5%.
Hasil penelitian menunjukkan praktek ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan sebesar 31,2%. Pada kelompok ibu yang memberikan ASI eksklusif, ayah yang melakukan peran yang mendukung praktek ASI eksklusif sebesar 80%. Peran ayah berhubungan secara signifikan dengan praktek pemberian ASI eksklusif(p=0,0001). Praktek pemberian ASI eksklusif juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti dukungan tenaga kesehatan(p=0,042), dukungan nenek dan teman(p=0,0001), dan ibu tidak bekerja(p=0,049). Sedangkan faktor ketersediaan informasi dan tipe keluarga inti tidak berhubungan dengan praktek pemberian ASI eksklusif.
Peran ayah berhubungan dengan praktek ibu memberikan ASI eksklusif. Faktor dukungan tenaga kesehatan, nenek dan teman serta ibu bekerja dapat menjadi variabel penganggu hubungan tersebut.
Kata Kunci : peran ayah, ASI eksklusif
Peran- peran yang dilakukan ayah itu meliputi :
* Mencari informasi tentang ASI
* Menemani ibu dalam setiap sesi pemeriksaan kehamilan
* Menemani dalam proses persalinan
* Ikut menentukan pemberian makan bayi
* Memberi saran bayi diberi ASI eksklusif pada ibu
* Memberikan dukungan yang jelas terlihat (dalam tindakan) seperti,
menemani ibu menyusui terutama di malam hari, membelikan makanan yang begizi, suplemen atau vitamin.
* Membantu merawat bayi dalam keseharian, menggendong, memandikan,menimang dan sampai pada memberikan susu perah jika ibu pergi.
Karena itu, bagi para ayah, jangan anda kira, anda hadir untuk membantu kami para wanita, untuk berhasil dalam hal apa saja.
Termasuk memberikan ASI eksklusif, yang sebenarnya merupakan sebuah perilaku yang dituntun oleh insting.
Hanya saja zaman modern telah mengaburkan fakta tersebut dengan menawarkan berbagai kemudahan, untuk menggantikan perilaku yang dituntun oleh insting tersebut.
Selengkapnya dari penelitian saya, akan saya post dalam Jurnal.
Insya Allah. :)
Kamis, 12 Januari 2012
Sesuatu bernama "GALAU"
Galauistilah ngetren jaman sekarang. Saya sedang mengalaminya. Kali ini tentang sesuatu yang bernama kejujuran. Kata teman saya dalam hal akademik, saya dikenal sebagai orang yang lurus-lurus saja. Maksudnya gak pernah "neko-neko". Diberi tugas ya saya kerjakan,ketika disuruh A aku kerjakan A. Disuruh B ya aku kerjakan B. Aku jarang berpikir ketika aku mengerjakan sesuatu agar mengahasilkan huruf X misal, ada banyak cara untuk sampai kesana. Cara yang baik yang jujur saja, atau yang agak tidak baik asal hasilnya tetap X dimata orang lain.
Ketika aku memang benar-benar orang yang jujur, dan ikhlas jujur mungkin tidak ada masalah. Tetapi, kadang terpikir juga, untuk mencapai hasil yang sama-sama X dimata orang lain, banyak teman yang menggunakan cara yang salah menurutku, tapi toh mereka tetap berhasil. Kalau teman-teman saja bisa, dan tidak perlu menggunakan tenaga dan waktu yang banyak, kenapa aku harus memilih jalan yang lurus-lurus saja tapi lebih sulit?
Semangatku untuk jalan lurus saja jadi goyah. Sebenarnya aku seharusnya hanya tinggal menguatkan tekad, menebalkan semangat, dan tidak perlu ragu-ragu, tapi kenyataannya saya galau sekarang. haha :DD
Senin, 09 Januari 2012
Mie Instan
Saya adalah penyuka mie instan apapun merknya. Bisa dibilang seminggu paling tidak dua kali lah makan mie. Itu bukan karena aku anak kos trus sebagai salah satu upaya mengirit adalah dengan makan mie. Aku makan mie karena ak suka. Konsumsi terlalu sering mie instan berhubungan dengan banyak kanker, resiko gemuk, karena mie instan makanan ringan ( memberikan efek kenyang tidak seberapa ) yang memiliki banya kalori tapi rendah gizi. Banyak banget gosip jelek soal mie instan, tapi, entah kenapa, aku sangat menyukai mie instan. T.T
Sudah lama aku nggak makan mie, Ceritanya sedang belajar mengurangi makan mie. Tapi, sungguh, aku kangen rasa mie.
Selintas aku berpikir, sepertinya mie instan seperti "kamu". Kamu tidak baik untuk ku saat ini, tapi, I miss you so badly.. :-(
Sudah lama aku nggak makan mie, Ceritanya sedang belajar mengurangi makan mie. Tapi, sungguh, aku kangen rasa mie.
Selintas aku berpikir, sepertinya mie instan seperti "kamu". Kamu tidak baik untuk ku saat ini, tapi, I miss you so badly.. :-(
Selasa, 03 Januari 2012
Langganan:
Postingan (Atom)