Minggu, 10 November 2013

Kotak Surat #1


Disatu sisi, seperti ingin melepas burung ditangan, membiarkannya terbang bebas, menemukan tempat baru, berkawan dengan sebanyak -banyak orang, belajar sedalam-dalamnya, dan  menikmati waktu semuda-mudanya.


Disisi lain, aku tidak ingin terbang sebebas itu. Aku ingin membangun sangkarku sendiri dan untuk itu, aku ingin kau tak pergi kemana-mana, dan segera pulang.


Kemudian aku mengingat, apa yang membuatku tertarik padamu? 
Adalah hidup bebas bertualang yang kamu miliki. Aura pemuda yang muncul dari waktu dan bebas yang kamu miliki itu. 
Dan jika aku memintamu untuk pulang, maka (mungkin) aura yang aku kagumi dulu itu akan tidak ada lagi pada dirimu.


Hingga pada akhirnya, aku sadar, bahwa mungkin perkenalan ini memang hanya ditakdirkan untuk mengenal saja, tidak sampai untuk bertemu.
Tentu saja keinginan itu ada, tetapi dengan itu,
aku akan memintamu untuk mengorbankan banyak hal, yang mungkin itu adalah mimpimu,
dan aku,
tak akan tega untuk membuatmu berusaha sejauh itu.

Aku memilih untuk tetap memandangmu dari jauh, mengagumimu saja, seperti dulu saat aku pertama kali mengenalmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar