Minggu, 28 Juni 2015

La tansa : Aku tidak lupa

Teringat aku dengan hari-hari semasa akhir duduk di bangku SD dan SMP. Saat itu  aku menghabiskan waktu libur kenaikan kelas lima SD dengan ikut menginap di tempat kos bulik Rob (Adik bungsu Mama) yang sedang kuliah di Yogyakarta. Disana aku menemukan tumpukan majalah Annida. Masa itu adalah masa ketika majalah masih banyak dikoleksi dan cerita bersambung masih menarik perhatian pembacanya. Diantara berbagai koleksi cerita, serial dan cerbung di majalah itu, ada satu cerita serial yang menarik perhatianku. Serial itu berjudul La tansa cafe ditulis oleh Nurul F Huda. Sekali membaca aku langsung suka dengan tokoh-tokohnya. Tentu saja, setelahnya aku membongkar tumpukan majalah Annida demi membaca satu-satu serialnya di setiap edisi. Karena adanya serial itu pula aku melanjutkan mengoleksi Majalah tersebut sampai SMP, walaupun nggak lengkap juga, sih. Akhirnya aku seperti mengenal tokoh-tokoh dan cafe tersebut. Singkatnya, Latansa male cafe adalah tempat tongkrongan anak muda. Usaha itu dibangun oleh 5 mahasiswa yang tinggal di Jogja. Kafe itu adalah Kafe khusus laki-laki, dan dikelola oleh Hari, sang manager, Adjie yang tampan dan kaya, Arief, yang bijak, Jimmy, bendahara yang perhitungan, dan Fely, pria tipe metroseksual yang pandai menyanyi. Dalam bayanganku waktu itu mereka adalah mahasiswa keren yang adorable dan-karena setiap bulan ada cerita baru tentang mereka-rasanya mereka memang nyata ada. Pada masa SMP sekitar tahun 2000-an, jamannya waktu itu idola remaja berkisar pada anggota band Sheila on 7 atau Westlife dan 'N Sync  yang waktu itu sedang tenar, aku memiliki idola lain yaitu 5 tokoh di serial itu. Seandainya mereka memang benar ada, sungguh waktu itu aku sangat mengidolakan dan ingin bertemu mereka. Aneh memang. Haha. Tapi tentu saja hal itu tidak berlangsung lama. Waktu berlalu, aku beranjak SMA, ada lebih banyak tokoh idola muncul dengan bertambahnya komik dan novel yang aku baca. Jadi bisa disimpulkan hobi masa remajaku adalah terpesona pada tokoh dari novel yang aku baca. *tepok jidat* :D Never ending day-dreaming.


***

Jauh hari setelah masa itu, melewati masa mengidolakan seseorang sesungguhnya didunia nyata, aku mengenal seseorang. Seseorang  yang setelah sekian lama berkomunikasi baru kuketahui ternyata dia pun mengelola sebuah depot makan jauh di sebuah kota di benua lain sana dengan nama Latansa juga.  Herannya depot lesehan itu juga semua personilnya laki-laki dan mahasiswa. Suatu saat dalam percakapan tentang kesehariannya itu dia menyertakan sebuah foto. 
  
Saat itu aku seperti tersengat aliran ingatan tentang serial La Tansa Cafe tersebut, teringat dengan rasa pengidolaanku pada tokoh-tokohnya. Cerita selanjutnya mengalir tentang keseharian utamanya tentang Latansa dan cerita-cerita dibaliknya. Mendengarnya aku tersenyum-senyum sendiri, "Aku jatuh hati dengan kebetulan ini." Ceritanya seperti membangunkan kembali naga mimpi yang sedang tertidur lama. Aku melihat tokoh  dalam mimpi siang bolong-ku dulu itu, pada dirinya. How coincidence it was

Eh, adakah yang benar-benar kebetulan di dunia ini?