Rabu, 28 Desember 2011

Belajar dewasa

Mungkin ini lebay ya, tapi aku merasa sangat kehilangan. Dia sebenarnya masih ada, dia tidak mati. Dia hidup disana dengan kehidupannya. Alamat kosnya masih sama, bahkan no hapenya jg sepertinya masih sama. Ak masih punya dan aku masih ingat no hapenya, rumahnya, kosnya. Hanya saja ak tak bisa menemuinya lagi skrg. Mungkin disitulah letak kehilangannya. Dia ada, dia bisa dijangkau. Tapi tidak bisa ak temui seperti biasanya. Seandainya mau ak pasti bisa melihatnya, tapi aku tak bisa.

Kota ini terlalu banyak memberikan kenangan tentang dia.
Dulu ketika masih kecil, jika kita ingin menemui teman, kita akan datang saja, tidak peduli kita habis bertengkar atau apa. Tapi sekarang ketika telah dewasa, manusia menjadi lebih rumit, lebih mementingkan harga diri atau apalah. Bahkan seperti sekarang ini, aku masih ingin menemuinya. Tapi karena ak sudah besar sekarang, aku tidak bisa menemuimu dengan alasan yang rumit.

Sebenarnya proses kehilangan, adalah proses pembelajaran yang paling baik untuk menjadi dewasa. Hampir sama dengan kegagalan.


Semarang, 14 desember 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar